Selasa, 23 Februari 2016

Agar hubungan dengan alquran menjadi lebih indah

Ada beberapa cara sederhana untuk memperbaiki hubungan dengan alquran
        Yang pertama,siapkan hati,
Kuna pertama adalah mengecek hati kita terlebih dahulu sebelum
menyentuh kitabullah
         Yang kedua,berwudhu,
Selain menjaga kesucian,berwudhu juga merupakan
persiapan yang baik fisik dan mental
          Yang ketiga,hanya 5 menit,
Kita membaca alquran 5 menit dan rutin dlm sehari itu lebih baik
dari pada 1 juz dlm sebulan sekali.
         Yang keempat, menngertilah,
Selain kita membaca dlm waktu 5 menit, kita juga membaca terjemahannya.
          Yang kelima, dengarkan juga,
Sekarang adalah zaman yg canggih, kita dpt mendengarkan melalui
Mp3, hp, dll.
           Yang terakhir, berdoa
selain cara yang tersebut, kita juga harus berdoa. Karena sebuah usahsa
tanpa doa adalah sebuah kesombongan.
 Demikian materi dari saya, semoga brmanfaat bagi pembaca.







Kegiatan TPQ di masjid Nurul Falah

Kegiatan TPQ ini sudah berjalan lama.kegiatan ini dilaksanakan setiap hari ahad, senin, selasa dan kamis.Kegiatan ini dimulai ba'da ashar sekitar pukul 15.30-17.00 wib.Santrinya terdiri dari 4 kelompok,kelompok A terdiri dari tk,kelas 1&2 ,jumlahnya sekitar 20 santri,kelompok B terdiri kelas 3&4,jumlahnya terdiri dadi 20 santri,kemudian kelas C terdiri dari kelas 5, jumlahnya sekitar 15 santri,dan kelas D terdiri dari kelas 6 dan smp,jumlah santri sekitar 15 orang.

Selain belajar membaca Iqra' dan Al-Qur'an,para santri juga di ajarkan hafalan hadist,doa-doa sehari-hari,dan cerita-cerita yang islami seperti kisah para nabi dan rosul,serta para sahabat-sahabat nabi.

Adapun para ustadzah yang memberi bimbingan di TPQ Nurul Falah yang terletak di Desa Kedung Puji Rt05/02 terdiri dari 5 org,yang di ketuai oleh ustadzah Muhyani.

Demikian kegiatan TPQ Nurul Falah di Desa Kedung Puji,Kec.Gombong.
Jazzakalloh khoir.

Senin, 22 Februari 2016

penglihatan kucing yang tajam pada malam hari

  • Bagaimana kucing hidup di dunia?
  • Kenapa cara mereka melihat dan hidup di dunia beda dengan manusia?
kedi 1Mata kucing merupakan salah satu bukti kesempurnaan Allah dalam penciptaan. Allah telah menciptakan mata kucing dengan pengaturan dan letak yang sesuai dengan makhluknya. Di salah satu ayat, Allah berfirman tentang kesempurnaan ciptaannya ;
Dia – lah Allah yang menciptakan, yang mengadakan, yang membentuk rupa, Dia memiliki nama – nama yang indah, apa yang ada di langit dan di bumi bertasbih kepada – Nya. Dan Dialah yang Maha perkasa lagi Maha bijaksana. ( QS. Al – Hasyr 24 )
Penglihatan malam kucing sangat kuat
Kucing dapat dengan mudah membedakan warna hijau, biru dan merah. Walaupun begitu, kelebihan sebenarnya dari mata kucing adalah agar dapat melihat di malam hari. Kelopak mata kucing terbuka di malam hari, ketika terkena sedikit cahaya, lapisan mata yang disebut iris membuat pupil mata membesar ( hamper 90% mata ) sehingga mereka lebih mudah melihat cahaya. Di saat mendapat cahaya yang lebih terang, system bekerja berlawanan untuk melindungi retina, pupil mengecil dan berubah menjadi garis tipis.
Ada sebuah lapisan yang tidak terdapat pada mata manusia. Lapisan ini berada di belakang retina, berfungsi sebagai penerima cahaya. Ketika cahaya jatuh di lapisan ini langsung di pantulkan kembali, cahaya lewat dua kali melalui retina. Oleh karena itu, kucing dapat melihat dengan mudah di saat cahaya hanya sedikit. Bahkan di saat gelap, di saat mata manusia tidak dapat melihat. Lapisan ini juga lah yang menyebabkan kenapa mata kucing bersinar di malam hari. Lapisan ini disebut Kristal tapetum lucidum yang dapat memantulkan cahaya. Berkat kistal ini, cahaya yang jatuh di belakang mata di pantulkan kembali ke retina. Beberapa cahaya yang di pantulkan kembali ke lensa, sehingga mata bersinar. Berkat struktur ini, jumlah cahaya yang diterima mata meningkat sehingga bisa melihat dalam kegelapan. Oleh Karena itu, kucing bias melihat lebih baik dalam gelap.  Ini bukanlah bentuk dari bio-luminescence, sebab binatang tidak menghasilkan cahanya, melainkan hasil dari pemantulan.
Alasan lain kenapa kucing bisa melihat dalam gelap juga karena adanya sel – sel batang yang lebih banyak di bandingkang sel – sel kerucut di retina mereka. Sebagaimana kita ketahui, sel – sel batang hanya sensitive pada cahaya. Mereka membentuk bayangan hitam atau putih tergantung dari cahaya yang datang dari objek, tetapi mereka sangat sensitive walau hanya dengan sedikit cahaya.
Berkat sel – sel batang ini, kucing dapat berburu dengan mudah di malam hari. Seperti kita lihat, Allah menciptakan struktur mata yang sesuai dengan kondisi dan nutrisi yang mereka butuhkan. Mata kucing memiliki struktur dan karakteristik yang berbeda sesuai dengan kebutuhan mereka. Ini adalah salah satu contoh dari hasil ciptaan Allah. Hasil ciptaan Allah yang unik ini terbukti dalam salah satu ayat ;
Pencipta langit dan bumi, ketika Dia ingin menciptakan sesuatu, maka Dia hanya berkata “jadilah”, maka jadilah ia. ( QS. Al – Baqara 117 )
kedi 2Bola mata kucing lebih besar
Selain kemampuan melihat di malam hari, bola mata kucing juga lebih besar di bandingkan yang dimiliki manusia. Jika bidang penglihatan manusia hanya sampai 160 derajat, kucing dapat dengan mudah hingga 187 derajat. Dengan karakteristik ini, mereka dapat dengan mudah melihat ancaman yang ada. Ini adalah contoh karakteistik lain dari hasil ciptaan Allah dengan bentuk yang berbeda. Sebagaimana di katakana di dalam Al – Qur’an, kaakteristik ini adalah pelajaran bagi orang – orang yang beriman ;
Dan sungguh, pada hewan ternak itu terdapat pelajaran bagimu…( QS. An – Nahl 66 )
Struktur mata kucing berbeda dengan manusia
Pada mata kucing, terdapat membran ketiga yang disebut “nictitating  membrane”. Membran ini transparan, dan bergerak dari satu bagian mata ke bagian yang lainnya. Sebagai contoh, kucing dapat mengedipkan mata mereka tanpa harus menutup semuanya. Membran ketiga ini memungkinkan mata kucing terlindungi ketika berburu. Selain itu, benda – benda lain seperti debu tidak mengenai mata mereka, sehingga mata mereka tetap bersih dan lembab; sehingga kucing tidak perlu sering mengedipkan matanya seperti manusia. Jika kucing mengedipkan mata mereka sepanjang waktu seperti manusia agar matanya tetap bersih dan lembab, hal ini akan menimbulkan kesulitan bagi mereka di saat berburu. Tidak mengedipkan mata merupakan salah satu kesempurnaan ciptaan Allah untuk makhluk ini.
Apakah mata kucing sensitive pada gerakan
Kucing tidak dapat melihat dalam jarak dekat dengan baik sebagaimana halnya manusia dan tidak bisa focus pada objek yang dekat dengan mereka. Tetapi Allah telah menciptakan rambut sensoris dengan mekanisme sensoris yang kuat buat kucing. Berkat penciuman dan rambut sensoris, kucing dapat dengan mudah mendeteksi dalam jarak dekat. Walau makhluk indah ini sulit melihat dalam jarak dekat, mereka dapat dengan mudah merasakan dengan jarak dua sampai enam meter. Jarak ini cukup bagi kucing agar dapat berburu.
Karakteristik lain pada mata kucing adalah mereka sensitive pada gerakan, keindahan dan yang sesuai dengan jarak penglihatan mereka. Mata kucing dan otaknya memisahkan setiap gerakan bingkai demi bingkai. Otak kucing bisa merasakan lebih banyak gambar daripada kita. Sebagai contoh, mereka dapat dengan mudah melihat tanda – tanda elektronika pada layar televise di bandingkan manusia. Ini adalah bakat khusus yang di berikan oleh Allah yang Mahakuasa kepada semua kucing. Hal ini dikarenakan  kucing menangkap mangsa mereka berdasarkan objek yang bergerak.
cats 10Detil dan ragam yang mengagumkan di ciptakan Allah bagi kucing
Mata kucing di ciptakan dengan kaakteristik luar biasa seperti makhluk lainnya. Ketika struktur dan karakteristik mata di uji secara individual, maka akan di lihat fungsi yang berbeda dan ini merupakan bukti dari beragamnya hasil penciptaan Allah. Variasi ini tidak dapat di katakana sebagai hasil dari mutasi ataupun seleksi alam. Allah telah memberikan mata yang sesuai dengan kebutuhan hidup dan nutrisi makhluknya.
Memiliki pengetahuan tentang system yang menakjubkan ini merupakan kesempatan bagi setiap orang untuk melihat kekuasaan dan pengetahuan Allah yang telah menciptakan makhluknya. Kita harus berterima kasih kepada Allah yang telah menciptakan alam semesta ini. Adapun bagi orang – orang yang yang menolak ayat – Nya, Allah menjulukinya “pendusta”, seperti di dalam ayat ;
Siapakah yang lebih zhalim daripada orang – orang yang telah di peringatkan dengan ayat – ayat Tuhannya, lalu dia berpaling darinya dan melupakan apa yang telah di kerjakan oleh kedua tangannya? ( QS. Al – Kahfi 57 )
Kucing di ciptakan dalam bentuk yang ideal sesuai dengan lingkungan mereka, mereka perlu bernafas, makan, berburu dan mempertahankan diri agar tetap hidup. Oleh karena itu, mereka harus mengenal dunia mereka, dan membedakan antara musuh dan mangsa mereka. Dengan demikian, mereka memerlukan penglihatan khusus untuk melihat lingkungan mereka. Bagaimanapun, Allah yang Mahakuasa, Tuhan dari semua dunia, telah memberikan karakteristik yang mengagumkan seperti mata yang memiliki struktur khusus, bentuk dan ketajaman penglihatan untuk kucing. Penciptaan mata yang memiliki kekhususan bagi kucing merupakan pelajaran bagi orang – orang yang beriman sebagaimana di sebutkan di dalam Al – Qur’an ;
Dan disana terdapat pelajaran bagimu…( QS. Al – Mu’miniin 21 )
Karakteristik mata kucing berfungsi sesuai dengan hukum yang di tetapkan Allah. Allah menciptakan mata ini dan setiap detilnya tanpa contoh sama sekali. Hal ini terungkap dalam ayat – ayat bahwa Allah adalah pencipta semuanya ;
Allah menciptakan semua jenis hewan dari air, maka sebagian ada yang berjalan di atas perutnya dan sebagian lagi berjalan dengan dua kaki, sedang sebagian berjalan dengan empat kaki. Allah menciptakan apa yang Dia kehendaki. Sungguh, Allah Mahakuasa atas segala sesuatu. ( QS. An – Nuur 45 )


Bagaimana Keadaan Umat Islam saat ini "
Fakta, umat Islam di masa sekarang berada pada salah satu masa terburuknya sejak cahaya Islam muncul di Makkah dan benderang di Madinah. Keadaan umat Islam sekarang lebih buruk daripada masa-masa suram ketika bangsa Mongol menghancurkan Baghdad, membunuh khalifah dan menjadikan jalanan Baghdad basah oleh darah umat Islam. Masa itu memang merupakan masa yang sangat suram bagi umat Islam, namun kondisi umat Islam sekarang lebih buruk dari masa tersebut.
Saat itu, Baghdad menjadi lautan darah. Saat ini, bukan cuma Baghdad yang bermandikan darah dan porak-poranda, tapi juga Bashrah, Yerusalem, Ghaza, Kabul, Islamabad, Kashmir dan kota-kota Islam lainnya. Saat itu, khalifah terbunuh oleh pasukan Mongol. Sekarang, umat Islam telah hidup puluhan tahun tanpa khalifah, tanpa imam bagi seluruh umat Islam, padahal semua ulama, mutaqaddimin dan mutaakhkhirin –kecuali ulama su’-, bersepakat bahwa mengangkat seorang imam atau khalifah bagi seluruh umat Islam merupakan kewajiban yang dibebankan di setiap pundak umat Islam.
Dan fitnah terbesar umat Islam di masa ini adalah ketika sebagian besar umat Islam tidak menyadari kondisi mereka sebenar- benarnya. Mereka sekarang tak peduli lagi dengan Islam dan peradabannya dan lebih mengagungkan peradaban barat yang sekuler bahkan anti tuhan. Mereka menganggap Islam sama dengan agama-agama lain, hanya mengatur aspek-aspek spiritual saja, dan tak punya aturan dalam kehidupan masyarakat, tak punya tuntunan dalam bidang sosial, budaya, pendidikan, ekonomi, politik dan pemerintahan. Umat Islam sekarang senang mendengar ceramah dan khutbah yang menganjurkan sedekah dan sabar, namun ‘sakit telinga’ ketika mendengar da’i yang menyerukan penerapan Islam secara kaffah.
Umat Islam sekarang dengan ‘senang hati’ terlibat dalam aktivitas riba bunga bank, muamalah batil ala asuransi, pakaian setengah telanjang ala Britney Spears dan pergaulan bebas ala Justin Bieber, sebaliknya mereka ‘anti dan alergi’ terhadap celana cingkrang, wajah yang jenggotan, muslimah yang berjilbab (baju kurung) dan berkerudung menutupi seluruh auratnya, mirip teroris kata mereka.
Umat Islam sekarang bahkan tak tahu siapa kawan siapa lawan. Buktinya, ketika sebagian umat Islam beserta ulama yang ‘telah tercerahkan’ mengajak mereka untuk sama-sama menolak kedatangan Obama ke Indonesia beberapa waktu yang lalu, rame-rame mereka menuduh para da’i ikhlas ini sebagai orang yang tak tahu menghormati tamu dan terlalu bersuuzhzhon. Mereka rame-rame mengejek para da’i yang mengajak mereka pada kebenaran, sedangkan Obama, sang musuh Islam, musang berbulu domba, pembawa misi penjajahan, mereka agung-agungkan bak Nabi saja layaknya.
Lihatlah umat Islam sekarang ini. Perzinaan merajalela, judi menjadi-jadi, minum khamr jadi kegemaran, suap- menyuap hal biasa, malah yang taat kepada Allah dianggap hina. Saksikanlah, seorang artis pezina tetap dipuja-puja bahkan didukung oleh masyarakat banyak – terutama kalangan remaja- dan para artis, mereka meminta artis pezina tersebut dibebaskan dari ancaman hukuman dan dipulihkan nama baiknya. Saksikanlah juga artis wanita pasangan zinanya, baik yang sudah punya suami dan yang belum, mereka hanya menjadi saksi atas kejahatan yang mereka lakukan dan mereka akui sendiri. Bandingkanlah dengan yang terjadi pada seorang ustadz yang ditinggalkan jamaah pengajiannya dan dikecam dimana-mana hanya karena ustadz tersebut menikah lagi secara syar’i. Bandingkanlah wahai orang-orang yang berakal!
Ingatlah wahai seluruh umat Islam, jika standar hidup diserahkan pada manusia, maka kekacauan yang akan terjadi. Jika tolok ukur benar-salah tergantung hawa nafsu, maka kezaliman yang akan merajalela. Hanya Islamlah solusi bagi semua permasalahan umat ini. Mari kembali kepada Islam, secara kaffah, jangan setengah- setengah.
Mari kita sama-sama renungi ayat-ayat al-Qur’an berikut ini:
Artinya: “Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.” (QS. Al- A’raf: 96)
Ayat ini menunjukkan dua akibat berbeda, berkah dari langit dan bumi jika penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa serta siksa jika penduduk negeri- negeri mendustakan ayat- ayat Allah ta’ala. Semoga kita termasuk orang-orang yang beriman dan bertakwa kepada Allah subhanahu wa ta’ala.
Artinya: “Dan peliharalah diri kalian dari siksaan yang tidak khusus menimpa orang-orang yang zalim saja di antara kalian. Dan ketahuilah bahwa Allah amat keras siksaan- Nya.” (QS. Al-Anfal: 25)
Ayat ini menegaskan bahwa Allah ‘azza wa jalla akan menimpakan siksaan bagi umat manusia secara umum, baik terhadap orang-orang yang zalim maupun terhadap yang taat. Kondisi ini terjadi ketika kemaksiatan telah nampak nyata dan kemungkaran telah merajalela serta tidak ada upaya yang cukup untuk melakukan perubahan terhadap kemaksiatan dan kemungkaran tersebut oleh orang-orang yang taat. Semoga ancaman ayat ini tidak menimpa kita, na’udzubillah min dzalik.
Artinya: “Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan oleh perbuatan tangan-tangan manusia, supaya Allah menimpakan kepada mereka sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).” (QS. Ar-Rum: 41)
Kata al-fasad menunjukkan kerusakan secara umum, baik kerusakan alam, moral, kerusakan di bidang sosial, budaya, pendidikan, ekonomi dan politik. Kerusakan- kerusakan tersebut menurut ayat ini disebabkan oleh kemaksiatan yang dilakukan oleh manusia.
Saudaraku sesama muslim, jika Anda ingin mengecek kebenaran syarah (penjelasan) saya terhadap ayat-ayat diatas, silakan cek di kitab-kitab tafsir mu’tabar. Ayat-ayat diatas merupakan peringatan Allah yang sangat jelas kepada kita semua, agar kita tak coba-coba untuk bermaksiat kepada-Nya dan menentang perintah-Nya. Allah telah menyiapkan azab di dunia dan di akhirat bagi ahli maksiat yang senang berlumur dosa dan para penentang ayat-ayat-Nya. Hanya kepada-Nya kita bermohon keselamatan dan perlindungan dari azab dunia dan azab yang sangat pedih di akhirat.
Bagaimana Keadaan Umat Islam saat ini "
Fakta, umat Islam di masa sekarang berada pada salah satu masa terburuknya sejak cahaya Islam muncul di Makkah dan benderang di Madinah. Keadaan umat Islam sekarang lebih buruk daripada masa-masa suram ketika bangsa Mongol menghancurkan Baghdad, membunuh khalifah dan menjadikan jalanan Baghdad basah oleh darah umat Islam. Masa itu memang merupakan masa yang sangat suram bagi umat Islam, namun kondisi umat Islam sekarang lebih buruk dari masa tersebut.
Saat itu, Baghdad menjadi lautan darah. Saat ini, bukan cuma Baghdad yang bermandikan darah dan porak-poranda, tapi juga Bashrah, Yerusalem, Ghaza, Kabul, Islamabad, Kashmir dan kota-kota Islam lainnya. Saat itu, khalifah terbunuh oleh pasukan Mongol. Sekarang, umat Islam telah hidup puluhan tahun tanpa khalifah, tanpa imam bagi seluruh umat Islam, padahal semua ulama, mutaqaddimin dan mutaakhkhirin –kecuali ulama su’-, bersepakat bahwa mengangkat seorang imam atau khalifah bagi seluruh umat Islam merupakan kewajiban yang dibebankan di setiap pundak umat Islam.
Dan fitnah terbesar umat Islam di masa ini adalah ketika sebagian besar umat Islam tidak menyadari kondisi mereka sebenar- benarnya. Mereka sekarang tak peduli lagi dengan Islam dan peradabannya dan lebih mengagungkan peradaban barat yang sekuler bahkan anti tuhan. Mereka menganggap Islam sama dengan agama-agama lain, hanya mengatur aspek-aspek spiritual saja, dan tak punya aturan dalam kehidupan masyarakat, tak punya tuntunan dalam bidang sosial, budaya, pendidikan, ekonomi, politik dan pemerintahan. Umat Islam sekarang senang mendengar ceramah dan khutbah yang menganjurkan sedekah dan sabar, namun ‘sakit telinga’ ketika mendengar da’i yang menyerukan penerapan Islam secara kaffah.
Umat Islam sekarang dengan ‘senang hati’ terlibat dalam aktivitas riba bunga bank, muamalah batil ala asuransi, pakaian setengah telanjang ala Britney Spears dan pergaulan bebas ala Justin Bieber, sebaliknya mereka ‘anti dan alergi’ terhadap celana cingkrang, wajah yang jenggotan, muslimah yang berjilbab (baju kurung) dan berkerudung menutupi seluruh auratnya, mirip teroris kata mereka.
Umat Islam sekarang bahkan tak tahu siapa kawan siapa lawan. Buktinya, ketika sebagian umat Islam beserta ulama yang ‘telah tercerahkan’ mengajak mereka untuk sama-sama menolak kedatangan Obama ke Indonesia beberapa waktu yang lalu, rame-rame mereka menuduh para da’i ikhlas ini sebagai orang yang tak tahu menghormati tamu dan terlalu bersuuzhzhon. Mereka rame-rame mengejek para da’i yang mengajak mereka pada kebenaran, sedangkan Obama, sang musuh Islam, musang berbulu domba, pembawa misi penjajahan, mereka agung-agungkan bak Nabi saja layaknya.
Lihatlah umat Islam sekarang ini. Perzinaan merajalela, judi menjadi-jadi, minum khamr jadi kegemaran, suap- menyuap hal biasa, malah yang taat kepada Allah dianggap hina. Saksikanlah, seorang artis pezina tetap dipuja-puja bahkan didukung oleh masyarakat banyak – terutama kalangan remaja- dan para artis, mereka meminta artis pezina tersebut dibebaskan dari ancaman hukuman dan dipulihkan nama baiknya. Saksikanlah juga artis wanita pasangan zinanya, baik yang sudah punya suami dan yang belum, mereka hanya menjadi saksi atas kejahatan yang mereka lakukan dan mereka akui sendiri. Bandingkanlah dengan yang terjadi pada seorang ustadz yang ditinggalkan jamaah pengajiannya dan dikecam dimana-mana hanya karena ustadz tersebut menikah lagi secara syar’i. Bandingkanlah wahai orang-orang yang berakal!
Ingatlah wahai seluruh umat Islam, jika standar hidup diserahkan pada manusia, maka kekacauan yang akan terjadi. Jika tolok ukur benar-salah tergantung hawa nafsu, maka kezaliman yang akan merajalela. Hanya Islamlah solusi bagi semua permasalahan umat ini. Mari kembali kepada Islam, secara kaffah, jangan setengah- setengah.
Mari kita sama-sama renungi ayat-ayat al-Qur’an berikut ini:
Artinya: “Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.” (QS. Al- A’raf: 96)
Ayat ini menunjukkan dua akibat berbeda, berkah dari langit dan bumi jika penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa serta siksa jika penduduk negeri- negeri mendustakan ayat- ayat Allah ta’ala. Semoga kita termasuk orang-orang yang beriman dan bertakwa kepada Allah subhanahu wa ta’ala.
Artinya: “Dan peliharalah diri kalian dari siksaan yang tidak khusus menimpa orang-orang yang zalim saja di antara kalian. Dan ketahuilah bahwa Allah amat keras siksaan- Nya.” (QS. Al-Anfal: 25)
Ayat ini menegaskan bahwa Allah ‘azza wa jalla akan menimpakan siksaan bagi umat manusia secara umum, baik terhadap orang-orang yang zalim maupun terhadap yang taat. Kondisi ini terjadi ketika kemaksiatan telah nampak nyata dan kemungkaran telah merajalela serta tidak ada upaya yang cukup untuk melakukan perubahan terhadap kemaksiatan dan kemungkaran tersebut oleh orang-orang yang taat. Semoga ancaman ayat ini tidak menimpa kita, na’udzubillah min dzalik.
Artinya: “Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan oleh perbuatan tangan-tangan manusia, supaya Allah menimpakan kepada mereka sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).” (QS. Ar-Rum: 41)
Kata al-fasad menunjukkan kerusakan secara umum, baik kerusakan alam, moral, kerusakan di bidang sosial, budaya, pendidikan, ekonomi dan politik. Kerusakan- kerusakan tersebut menurut ayat ini disebabkan oleh kemaksiatan yang dilakukan oleh manusia.
Saudaraku sesama muslim, jika Anda ingin mengecek kebenaran syarah (penjelasan) saya terhadap ayat-ayat diatas, silakan cek di kitab-kitab tafsir mu’tabar. Ayat-ayat diatas merupakan peringatan Allah yang sangat jelas kepada kita semua, agar kita tak coba-coba untuk bermaksiat kepada-Nya dan menentang perintah-Nya. Allah telah menyiapkan azab di dunia dan di akhirat bagi ahli maksiat yang senang berlumur dosa dan para penentang ayat-ayat-Nya. Hanya kepada-Nya kita bermohon keselamatan dan perlindungan dari azab dunia dan azab yang sangat pedih di akhirat.


Fatwa Ulama: Seputar Merayakan Natal


Berikut adalah beberapa fatwa ulama seputar natal. Bolehkah seorang muslim mengucapkan selamat natal?
Sudah sering kita mendengar ucapan semacam ini menjelang perayaan Natal yang dilaksanakan oleh orang Nashrani. Mengenai dibolehkannya mengucapkan selamat natal ataukah tidak kepada orang Nashrani, sebagian kaum muslimin masih kabur mengenai hal ini. Sebagian di antara mereka dikaburkan oleh pemikiran sebagian orang yang dikatakan pintar (baca : cendekiawan), sehingga mereka menganggap bahwa mengucapkan selamat natal kepada orang Nashrani tidaklah mengapa (alias ‘boleh-boleh saja’). Bahkan sebagian orang pintar tadi mengatakan bahwa hal ini diperintahkan atau dianjurkan.
Namun untuk mengetahui manakah yang benar, tentu saja kita harus merujuk pada Al Qur’an dan As Sunnah, juga pada ulama yang mumpuni, yang betul-betul memahami agama ini. Ajaran islam ini janganlah kita ambil dari sembarang orang, walaupun mungkin orang-orang yang diambil ilmunya tersebut dikatakan sebagai cendekiawan. Namun sayang seribu sayang, sumber orang-orang semacam ini kebanyakan merujuk pada perkataan orientalis barat yang ingin menghancurkan agama ini. Mereka berusaha mengutak-atik dalil atau perkataan para ulama yang sesuai dengan hawa nafsunya. Mereka bukan karena ingin mencari kebenaran dari Allah dan Rasul-Nya, namun sekedar mengikuti hawa nafsu. Jika sesuai dengan pikiran mereka yang sudah terkotori dengan paham orientalis, barulah mereka ambil. Namun jika tidak bersesuaian dengan hawa nafsu mereka,  mereka akan tolak mentah-mentah. Ya Allah, tunjukilah kami kepada kebenaran dari berbagai jalan yang diperselisihkan –dengan izin-Mu-
Semoga dengan berbagai fatwa dari ulama yang mumpuni ini, kita mendapat titik terang mengenai permasalahan ini.

Fatwa Pertama – Mengucapkan Selamat Natal dan Merayakan Natal Bersama

Berikut adalah fatwa ulama besar Saudi Arabia, Syaikh Muhammad bin Sholeh Al Utsaimin rahimahullah, dari kumpulan risalah (tulisan) dan fatwa beliau (Majmu’ Fatawa wa Rosail Ibnu ‘Utsaimin), 3/28-29, no. 404.
Beliau rahimahullah pernah ditanya,
“Apa hukum mengucapkan selamat natal (Merry Christmas) pada orang kafir (Nashrani) dan bagaimana membalas ucapan mereka? Bolehkah kami menghadiri acara perayaan mereka (perayaan Natal)? Apakah seseorang berdosa jika dia melakukan hal-hal yang dimaksudkan tadi, tanpa maksud apa-apa? Orang tersebut melakukannya karena ingin bersikap ramah, karena malu, karena kondisi tertekan, atau karena berbagai alasan lainnya. Bolehkah kita tasyabbuh (menyerupai) mereka dalam perayaan ini?”
Beliau rahimahullah menjawab :
Memberi ucapan Selamat Natal atau mengucapkan selamat dalam hari raya mereka (dalam agama) yang lainnya pada orang kafir adalah sesuatu yang diharamkan berdasarkan kesepakatan para ulama (baca : ijma’ kaum muslimin), sebagaimana hal ini dikemukakan oleh Ibnul Qoyyim rahimahullah dalam kitabnya ‘Ahkamu Ahlidz Dzimmah’. Beliau rahimahullah mengatakan,
“Adapun memberi ucapan selamat pada syi’ar-syi’ar kekufuran yang khusus bagi orang-orang kafir (seperti mengucapkan selamat natal, pen) adalah sesuatu yang diharamkan berdasarkan ijma’ (kesepakatan) kaum muslimin. Contohnya adalah memberi ucapan selamat pada hari raya dan puasa mereka seperti mengatakan, ‘Semoga hari ini adalah hari yang berkah bagimu’, atau dengan ucapan selamat pada hari besar mereka dan semacamnya.” Kalau memang orang yang mengucapkan hal ini bisa selamat dari kekafiran, namun dia tidak akan lolos dari perkara yang diharamkan. Ucapan selamat hari raya seperti ini pada mereka sama saja dengan kita mengucapkan selamat atas sujud yang mereka lakukan pada salib, bahkan perbuatan seperti ini lebih besar dosanya di sisi Allah. Ucapan selamat semacam ini lebih dibenci oleh Allah dibanding seseorang memberi ucapan selamat pada orang yang minum minuman keras, membunuh jiwa, berzina, atau ucapan selamat pada maksiat lainnya.
Banyak orang yang kurang paham agama terjatuh dalam hal tersebut. Orang-orang semacam ini tidak mengetahui kejelekan dari amalan yang mereka perbuat. Oleh karena itu, barangsiapa memberi ucapan selamat pada seseorang yang berbuat maksiat, bid’ah atau kekufuran, maka dia pantas mendapatkan kebencian dan murka Allah Ta’ala.” –Demikian perkataan Ibnul Qoyyim rahimahullah
Dari penjelasan di atas, maka dapat kita tangkap bahwa mengucapkan selamat pada hari raya orang kafir adalah sesuatu yang diharamkan. Alasannya, ketika mengucapkan seperti ini berarti seseorang itu setuju dan ridho dengan syiar kekufuran yang mereka perbuat. Meskipun mungkin seseorang tidak ridho dengan kekufuran itu sendiri, namun tetap tidak diperbolehkan bagi seorang muslim untuk ridho terhadap syiar kekufuran atau memberi ucapan selamat pada syiar kekafiran lainnya karena Allah Ta’ala sendiri tidaklah meridhoi hal tersebut. Allah Ta’ala berfirman,
إِنْ تَكْفُرُوا فَإِنَّ اللَّهَ غَنِيٌّ عَنْكُمْ وَلَا يَرْضَى لِعِبَادِهِ الْكُفْرَ وَإِنْ تَشْكُرُوا يَرْضَهُ لَكُمْ
Jika kamu kafir maka sesungguhnya Allah tidak memerlukan (iman)mu dan Dia tidak meridhai kekafiran bagi hamba-Nya; dan jika kamu bersyukur, niscaya Dia meridhai bagimu kesyukuranmu itu.” (QS. Az Zumar [39] : 7)
Allah Ta’ala juga berfirman,
وَرَضِيتُ لَكُمُ الْإِسْلَامَ دِينًا
Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu ni’mat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu.” (QS. Al Maidah [5] : 3)

[Apakah Perlu Membalas Ucapan Selamat Natal?]

Memberi ucapan selamat semacam ini pada mereka adalah sesuatu yang diharamkan, baik mereka adalah rekan bisnis ataukah tidak. Jika mereka mengucapkan selamat hari raya mereka pada kita, maka tidak perlu kita jawab karena itu bukanlah hari raya kita dan hari raya mereka sama sekali tidak diridhoi oleh Allah Ta’ala. Hari raya tersebut boleh jadi hari raya yang dibuat-buat oleh mereka (baca : bid’ah). Atau mungkin juga hari raya tersebut disyariatkan, namun setelah Islam datang, ajaran mereka dihapus dengan ajaran Islam yang dibawa oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan ajaran Islam ini adalah ajaran untuk seluruh makhluk.
Mengenai agama Islam yang mulia ini, Allah Ta’ala sendiri berfirman,
وَمَنْ يَبْتَغِ غَيْرَ الْإِسْلَامِ دِينًا فَلَنْ يُقْبَلَ مِنْهُ وَهُوَ فِي الْآَخِرَةِ مِنَ الْخَاسِرِينَ
Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu)daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi.” (QS. Ali Imron [3] : 85)

[Bagaimana Jika Menghadiri Perayaan Natal?]

Adapun seorang muslim memenuhi undangan perayaan hari raya mereka, maka ini diharamkan. Karena perbuatan semacam ini tentu saja lebih parah daripada cuma sekedar memberi ucapan selamat terhadap hari raya mereka. Menghadiri perayaan mereka juga bisa jadi menunjukkan bahwa kita ikut berserikat dalam mengadakan perayaan tersebut.

[Bagaimana Hukum Menyerupai Orang Nashrani dalam Merayakan Natal?]

Begitu pula diharamkan bagi kaum muslimin menyerupai orang kafir dengan mengadakan pesta natal, atau saling tukar kado (hadiah), atau membagi-bagikan permen atau makanan (yang disimbolkan dengan ‘santa clause’ yang berseragam merah-putih, lalu membagi-bagikan hadiah, pen) atau sengaja meliburkan kerja (karena bertepatan dengan hari natal). Alasannya, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ تَشَبَّهَ بِقَوْمٍ فَهُوَ مِنْهُمْ
”Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk bagian dari mereka” (HR. Ahmad dan Abu Dawud. Syaikhul Islam dalam Iqtidho’ mengatakan bahwa sanad hadits ini jayid/bagus)
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah dalam kitabnya Iqtidho’ Ash Shirothil Mustaqim mengatakan,
“Menyerupai orang kafir dalam sebagian hari raya mereka bisa menyebabkan hati mereka merasa senang atas kebatilan yang mereka lakukan. Bisa jadi hal itu akan mendatangkan keuntungan pada mereka karena ini berarti memberi kesempatan pada mereka untuk menghinakan kaum muslimin.” -Demikian perkataan Syaikhul Islam-
Barangsiapa yang melakukan sebagian dari hal ini maka dia berdosa, baik dia melakukannya karena alasan ingin ramah dengan mereka, atau supaya ingin mengikat persahabatan, atau karena malu atau sebab lainnya. Perbuatan seperti ini termasuk cari muka (menjilat), namun agama Allah yang jadi korban. Ini juga akan menyebabkan hati orang kafir semakin kuat dan mereka akan semakin bangga dengan agama mereka.
Allah-lah tempat kita meminta. Semoga Allah memuliakan kaum muslimin dengan agama mereka. Semoga Allah memberikan keistiqomahan pada kita dalam agama ini. Semoga Allah menolong kaum muslimin atas musuh-musuh mereka. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Kuat lagi Maha Mulia.

Fatwa Kedua – Berkunjung Ke Tempat Orang Nashrani untuk Mengucapkan Selamat Natal pada Mereka

Masih dari fatwa Syaikh Muhammad bin Sholeh Al Utsaimin rahimahullah dari Majmu’ Fatawa wa Rosail Ibnu ‘Utsaimin, 3/29-30, no. 405.
Syaikh rahimahullah ditanya : Apakah diperbolehkan pergi ke tempat pastur (pendeta), lalu kita mengucapkan selamat hari raya dengan tujuan untuk menjaga hubungan atau melakukan kunjungan?
Beliau rahimahullah menjawab :
Tidak diperbolehkan seorang muslim pergi ke tempat seorang pun dari orang-orang kafir, lalu kedatangannya ke sana ingin mengucapkan selamat hari raya, walaupun itu dilakukan dengan tujuan agar terjalin hubungan atau sekedar memberi selamat (salam) padanya. Karena terdapat hadits dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,
لاَ تَبْدَءُوا الْيَهُودَ وَلاَ النَّصَارَى بِالسَّلاَمِ
“Janganlah kalian mendahului Yahudi dan Nashara dalam salam (ucapan selamat).” (HR. Muslim no. 2167)
Adapun dulu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah berkunjung ke tempat orang Yahudi yang sedang sakit ketika itu, ini dilakukan karena dulu ketika kecil, Yahudi tersebut pernah menjadi pembantu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Tatkala Yahudi tersebut sakit, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjenguknya dengan maksud untuk menawarkannya masuk Islam. Akhirnya, Yahudi tersebut pun masuk Islam.
Bagaimana mungkin perbuatan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam yang mengunjungi seorang Yahudi untuk mengajaknya masuk Islam, kita samakan dengan orang yang bertandang ke non muslim untuk menyampaikan selamat hari raya untuk menjaga hubungan?! Tidaklah mungkin kita kiaskan seperti ini kecuali hal ini dilakukan oleh orang yang jahil dan pengikut hawa nafsu.

Fatwa Ketiga –  Merayakan Natal Bersama

Fatwa berikut adalah fatwa Al Lajnah Ad Daimah Lil Buhuts Al ‘Ilmiyyah wal Ifta’ (Komisi Tetap Urusan Riset dan Fatwa Kerajaan Arab Saudi)  no. 8848.
Pertanyaan : Apakah seorang muslim diperbolehkan bekerjasama dengan orang-orang Nashrani dalam perayaan Natal yang biasa dilaksanakan pada akhir bulan Desember? Di sekitar kami ada sebagian orang yang menyandarkan pada orang-orang yang dianggap berilmu bahwa mereka duduk di majelis orang Nashrani dalam perayaan mereka. Mereka mengatakan bahwa hal ini boleh-boleh saja. Apakah perkataan mereka semacam ini benar? Apakah ada dalil syar’i yang membolehkan hal ini?
Jawab :
Tidak boleh bagi kita bekerjasama dengan orang-orang Nashrani dalam melaksanakan hari raya mereka, walaupun ada sebagian orang yang dikatakan berilmu melakukan semacam ini. Hal ini diharamkan karena dapat membuat mereka semakin bangga dengan jumlah mereka yang banyak. Di samping itu pula, hal ini  termasuk bentuk tolong menolong dalam berbuat dosa. Padahal Allah berfirman,
وَتَعَاوَنُوا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوَى وَلَا تَعَاوَنُوا عَلَى الْإِثْمِ وَالْعُدْوَانِ
Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran.” (QS. Al Maidah [5] : 2)
Semoga Allah memberi taufik pada kita. Shalawat dan salam kepada Nabi kita Muhammad, pengikut dan sahabatnya.
Ketua Al Lajnah Ad Da’imah : Syaikh Abdul Aziz bin Abdillah bin Baz

Kesimpulan

Dari penjelasan di atas, kita dapat menarik beberapa kesimpulan :
Pertama, Kita –kaum muslimin- diharamkan menghadiri perayaan orang kafir termasuk di dalamnya adalah perayaan Natal. Bahkan mengenai hal ini telah dinyatakan haram oleh Majelis Ulama Indonesia sebagaimana dapat dilihat dalam fatwa MUI yang dikeluarkan pada tanggal 7 Maret 1981.
Kedua, Kaum muslimin juga diharamkan mengucapkan ‘selamat natal’ kepada orang Nashrani dan ini berdasarkan ijma’ (kesepakatan) kaum muslimin sebagaimana yang dikatakan oleh Ibnul Qoyyim. Jadi, cukup ijma’ kaum muslimin ini sebagai dalil terlarangnya hal ini. Yang menyelisihi ijma’ ini akan mendapat ancaman yang keras sebagaimana firman Allah Ta’ala,
وَمَنْ يُشَاقِقِ الرَّسُولَ مِنْ بَعْدِ مَا تَبَيَّنَ لَهُ الْهُدَى وَيَتَّبِعْ غَيْرَ سَبِيلِ الْمُؤْمِنِينَ نُوَلِّهِ مَا تَوَلَّى وَنُصْلِهِ جَهَنَّمَ وَسَاءَتْ مَصِيرًا
Dan barangsiapa yang menentang Rasul sesudah jelas kebenaran baginya, dan mengikuti jalan yang bukan jalan orang-orang mu’min, Kami biarkan ia leluasa terhadap kesesatan yang telah dikuasainya itu dan Kami masukkan ia ke dalam Jahannam, dan Jahannam itu seburuk-buruk tempat kembali.”(QS. An Nisa’ [4] : 115). Jalan orang-orang mukmin inilah ijma’ (kesepakatan) mereka.
Oleh karena itu, yang mengatakan bahwa Al Qur’an dan Hadits tidak melarang mengucapkan selamat hari raya pada orang kafir, maka ini pendapat yang keliru. Karena ijma’ kaum muslimin menunjukkan terlarangnya hal ini. Dan ijma’ adalah sumber hukum Islam, sama dengan Al Qur’an dan Al Hadits. Ijma’ juga wajib diikuti sebagaimana disebutkan dalam surat An Nisa ayat 115 di atas karena adanya ancaman kesesatan jika menyelisihinya.
Ketiga, jika diberi ucapan selamat natal, tidak perlu kita jawab (balas) karena itu bukanlah hari raya kita dan hari raya mereka sama sekali tidak diridhoi oleh Allah Ta’ala.
Keempat, tidak diperbolehkan seorang muslim pergi ke tempat seorang pun dari orang-orang kafir untuk mengucapkan selamat hari raya.
Kelima, membantu orang Nashrani dalam merayakan Natal juga tidak diperbolehkan karena ini termasuk tolong menolong dalam berbuat dosa.
Keenam, diharamkan bagi kaum muslimin menyerupai orang kafir dengan mengadakan pesta natal, atau saling tukar kado (hadiah), atau membagi-bagikan permen atau makanan dalam rangka mengikuti orang kafir pada hari tersebut.
Demikianlah beberapa fatwa ulama mengenai hal ini. Semoga kaum muslimin diberi taufiko oleh Allah untuk menghindari hal-hal yang terlarang ini. Semoga Allah selalu menunjuki kita ke jalan yang lurus dan menghindarkan kita dari berbagai penyimpangan. Hanya Allah-lah yang dapat memberi taufik.
Alhamdulillahilladzi bi ni’matihi tatimmush sholihat. Wa shallallahu ‘ala nabiyyina Muhammad wa ‘alihi wa shohbihi wa sallam.


Apa itu LGBT dan Arti kata Singkatan LGTB Dan Kenapa LGTB di Sahkan
Caramembuka.com - Berita Tentang LGTB, Mungkin diantara kita banyak yang bertaya, apa sih itu LGTB, dan Pengertian LGTB itu Apa, dan Singkatan LGTB itu apa? Jadi Kata LGBT ini, atau sering di sebut dengan GLBT Ini merupakan akronim dari kata "lesbian-gay-biseksual-dan transgender". Dimana agar lebih Halus, jadi ini adala Kata yang menggantikan Frasa Gay.

Mahkamah Agung di Amerika, telah melegalkan Pernikahan sesama jenis pada 26-06-2015. Hal ini pun Di ilegalkan Karena Mengatakan Hak Asasi MAnusia. namun Banyak yang tidak setuju, seperiMuhammadiyah mengatakan Bahwa LGBT Bukan Hak Asasi akan tetapi adalah penyakit.Ini penyimpangan dari agama.
LGTB
Pengguna Twitter juga Banyak Yang berikan tanggapanya, seperti beberapa yang kami dapat ini:

Lgbt? Hmm,. hidup itu pilihan, tp kadang mmg kita sudah dipilihkan, jo wani marang Gusti.. bagimu agamamu bagiku agamaku

Hidup itu sesuai hukum aksi-reaksi. Semakin lebay aksi pro LGBT, semakin lebay pula reaksi anti LGBT. Pun sebaliknya sama aja.

I don't support the gays or the lgbt community.....I support people no need for labeling people as a certain title thats what seperates us

Hukum syariah bukan hukum kuno atau baheula..hukum itu disesuaikan dg fitrahnya manusia.. Liwath atau LGBT menyalahi fitrahnya manusia..

Para LGBT salah menafsirkan lagu pelangi2. Indahnya pelangi di langit yang biru bukan di bumi.

pardon my French but what the HECK is it supposed to mean when people say they do/don't "agree with" people being LGBT, it's not a debate!

Isteri Nabi Luth yg bukan lesbian sokong LGBT pun tetap kena azab, ni kan pula korang yang suam2 kuku sokong LGBT. Masyaallah brader.

angan memperalatkan hak asasi LGBT dengan menggunakan Pedofilia sebagai alasan. Ianya tidak sama. Anda cuma bersikap negatif dengan LGBT